Benarkah cukup Allah bagiku?? Benarkah aku betul-betul merasakan itu? Atau masih ada lagi pergantunganku kepada manusia?
Benarkah Allah cukup bagiku? Kalau benar,masakan aku merasakan perlu berbicara dengan manusia untuk menghilangkan sedih dan nestapa yang benar-benar mencengkam jiwa? Masih perlu untuk meluahkan rasa yang membenamkan diri kepada manusia yang hanya mampu mendengar dan menganggukkan kepala tanda memahami hati yang lara..